Rabu, 27 Maret 2013

KUASA SUBSITUSI PENAGIHAN PEMBAYARAN ANGSURAN HUTANG


SURAT KUASA SUBSTITUSI
ATAS SURAT KUASA NOMOR ……….., TANGGAL ………..


Pada hari ini, yang bertanda tangan di bawah ini:
……….., lahir di ……….., pada tanggal ……….., ……….., beralamat di jalan ……….., Rt. ………../Rw. ……….., Kel. ……….., Kec. ……….., Kota ……….., dalam perbuatan hukum ini bertindak selaku penerima kuasa berdasarkan kekuatan surat kuasa yang dibuat di bawah tangan nomor ……….., tertanggal ……….., selanjutnya disebut Pemberi Kuasa Substitusi.
Dengan ini memberikan Kuasa kepada:
……….., lahir di ……….., pada tanggal ……….., beralamat di ……….., nomor ……….., Kota ……….., selanjutnya disebut Penerima Kuasa Substitusi.
----- KHUSUS -----
Untuk melakukan penagihan angsuran ke- ……….. (ke ………..) atas hutang dari saudara ……….., sebesar Rp ………..,- (……….. rupiah), dengan perincian: pokok pinjaman sebesar Rp ………..,- (……….. rupiah), bunga sebesar Rp ………..,- (……….. rupiah), dan denda keterlambatan selama ……….. (………..) hari sebesar Rp ………..,- (……….. rupiah), sehingga total tagihan berjumlah Rp ………..,- (……….. rupiah).
Sehubungan dengan pemberian kuasa ini, Penerima Kuasa Substitusi berhak menemui dan menagih debitur, membuat, suruh membuat, menandatangani surat-surat yang diperlukan, menerima pembayaran angsuran hutang tersebut serta membuat tanda terimanya.

Demikian Kuasa Substitusi ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kota/Kabupaten .........., Tanggal ..........
Pemberi Kuasa Substitusi                                                             Penerima Kuasa Substitusi
……….                                                                                                            ……….


KUASA UNTUK MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN


SURAT KUASA MEMBEBANKAN
HAK TANGGUNGAN

Nomor: ………../………..
Pada hari ini ……….., tanggal ……….., bulan ……….., tahun ……….., hadir di hadapan saya ……….., yang dengan/berdasarkan Surat Keputusan ……….., tanggal ……….., nomor ……….., diangkat/bertindak sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris, dengan daerah kerja di ………..
Dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini:
1. ………..
Sebagai Pemegang Hak Atas Tanah/Sertifikat.
2. ……….., sebagai pemilik ………..
Selanjutnya disebut Pemberi Kuasa.
Pemberi Kuasa menerangkan dengan ini memberi kuasa kepada ……….., selanjutnya disebut Penerima Kuasa.

----- KHUSUS -----

Untuk membebankan Hak Tanggungan peringkat ke ……….. (………..) untuk menjamin pelunasan utang ……….., selaku Debitur, sejumlah Rp ……….. (……….. rupiah), sejumlah uang yang dapat ditentukan di kemudian hari berdasarkan perjanjian utang-piutang yang ditandatangani oleh Debitur/Pemberi Kuasa dengan ……….., selaku Kreditur dan dibuktikan dengan ……….., yang surat asli/salinan resminya diperlihatkan kepada saya dan penambahan, perubahan, perpanjangan, serta pembaharuannya yang mungkin diadakan kemudian, sampai sejumlah Nilai Tanggungan sebesar Rp ……….. (……….. rupiah), atas Obyek Hak Tanggungan berupa ……….., Hak atas tanah/Hak Milik atas Satuan Rumah Susun yang diuraikan di bawah ini:
1. Hak ……….., Sertifikat Nomor ………../……….., terdaftar atas nama ………..
2. Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, Sertifikat Nomor ……….., terdaftar atas nama ……….., yang letak, batas-batas, dan luas tanahnya diuraikan dalam Surat Ukur/Gambar Situasi/Gambar Denah tanggal ……….., Nomor ……….., yang diperoleh Pemberi Kuasa berdasarkan ……….., Sertifikat tersebut diperlihatkan kepada saya untuk keperluan pembuatan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan ini. Bekas Hak Milik Adat atas tanah seluas lebih kurang ……….. m² (……….. meter persegi), terletak di:
Desa / Kelurahan : ………..
Kecamatan : ………..
Kabupaten / Kotamadya : ………..
Propinsi : ………..
dengan batas-batas:
Utara : ………..
Timur : ………..
Selatan : ………..
Barat : ………..
berdasarkan alat-alat bukti berupa ……….., yang diperlihatkan kepada saya untuk keperluan pembuatan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan ini dan oleh Pemberi Kuasa dinyatakan sebagai miliknya.
Kuasa untuk membebankan Hak Tanggungan ini meliputi kuasa untuk menghadap jika diperlukan, memberikan keterangan-keterangan serta memperlihatkan dan menyerahkan surat-surat yang diminta, membuat/ meminta dibuatkan serta menandatangani Akta Pemberian Hak Tanggungan serta surat-surat lain yang diperlukan, memilih domisili, memberi pernyataan bahwa obyek Hak Tanggungan betul milik Pemberi Kuasa, tidak tersangkut dalam sengketa, bebas dari sitaan dan dari beban-beban apa pun, mendaftarkan Hak Tanggungan tersebut, memberikan dan menyetujui syarat-syarat atau aturan-aturan serta janji-janji yang disetujui oleh Pemberi Kuasa dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan tersebut, sebagai berikut:
  1. Janji bahwa pelunasan utang yang dijamin dapat dilakukan dengan cara angsuran yang besarnya sama dengan nilai masing-masing hak atas tanah yang merupakan bagian dari obyek Hak Tanggungan yang akan disebut di bawah ini, dan yang akan dibebaskan dari Hak Tanggungan tersebut, sehingga kemudian Hak Tanggungan itu hanya membebani sisa obyek Hak Tanggungan untuk menjamin sisa utang yang belum dilunasi; -Obyek Hak Tanggungan ……….., dengan nilai Rp ……….. (……….. rupiah),-  Obyek Hak Tanggungan ……….., dengan nilai Rp ……….. (……….. rupiah),- Tanggungan ……….., dengan nilai Rp ……….. (……….. rupiah)
  2. Janji bahwa dalam hal Obyek Hak Tanggungan kemudian dipecah sehingga Hak Tanggungan membebani beberapa hak atas tanah, Debitor dapat melakukan pelunasan utang yang dijamin dengan Hak Tanggungan dengan cara angsuran yang besarnya sama dengan nilai masing-masing hak atas tanah tersebut, yang akan dibebaskan dari Hak Tanggungan, sehingga kemudian Hak Tanggungan itu hanya membebani sisa Obyek Hak Tanggungan untuk menjamin sisa utang yang belum dilunasi. Nilai masing-masing hak atas tanah tersebut akan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua.
  3. Janji yang membatasi kewenangan pemberi Hak Tanggungan untuk menyewakan obyek Hak Tanggungan dan/atau menentukan atau mengubah jangka waktu sewa dan/atau menerima uang sewa di muka, kecuali dengan persetujuan tertulis lebih dahulu dari pemegang Hak Tanggungan.
  4. Janji yang membatasi kewenangan pemberi Hak Tanggungan untuk mengubah bentuk atau tata susunan obyek Hak Tanggungan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pemegang Hak Tanggungan.
  5. Janji yang memberikan kewenangan kepada pemegang Hak Tanggungan untuk mengelola obyek Hak Tanggungan berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri yang dae-rah hukumnya meliputi obyek Hak Tanggungan jika Debitor sungguh-sungguh cidera janji.
  6. Janji yang memberikan kewenangan kepada pemegang Hak Tanggungan untuk menyelamatkan obyek Hak Tanggungan, jika hal itu diperlukan untuk pelaksanaan eksekusi atau untuk mencegah menjadi hapusnya atau dibatalkannya hak yang menjadi obyek Hak Tanggungan karena tidak dipenuhi atau dilanggarnya ketentuan undang-undang, serta kewenangan untuk mengajukan permohonan memperpanjang jangka waktu dan/atau memperbarui Hak atas tanah yang menjadi Obyek Hak Tanggungan.
  7. Janji bahwa pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual atas kekuasaan sendiri obyek Hak Tanggungan jika debitor cidera janji.
  8. Janji yang diberikan oleh pemegang Hak Tanggungan per-tama bahwa obyek Hak Tanggungan tidak akan dibersihkan dari Hak Tanggungan.
  9. Janji bahwa pemberi Hak Tanggungan tidak akan melepaskan haknya atas obyek Hak Tanggungan tanpa persetujuan tertulis lebih dahulu dari pemegang Hak Tanggungan.
  10. Janji bahwa pemegang Hak Tanggungan akan memperoleh seluruh atau sebagian dari ganti rugi yang diterima pemberi Hak Tanggungan untuk pelunasan piutangnya jika obyek Hak Tanggungan dilepaskan haknya oleh pemberi Hak Tanggungan atau dicabut haknya untuk kepentingan umum.
  11. Janji bahwa pemegang Hak Tanggungan akan memperoleh seluruh atau sebagian dari uang asuransi yang diterima pemberi Hak Tanggungan untuk pelunasan piutangnya, jika obyek Hak Tanggungan diasuransikan;
  12. Janji bahwa pemberi Hak Tanggungan akan mengosongkan obyek Hak Tanggungan pada waktu eksekusi Hak Tanggungan.
  13. Janji bahwa Sertifikat hak atas tanah yang telah dibubuhi catatan pembebanan Hak Tanggungan diserahkan kepada dan untuk disimpan Pemegang Hak Tanggungan.
  14. Janji-janji lain yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang Hak Tanggungan dan peraturan lain yang berlaku dan untuk pelaksanaan janji-janji tersebut memberikan kuasa yang diperlukan kepada Pemegang Hak Tanggungan di dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan.

Kuasa ini tidak dapat ditarik kembali dan tidak berakhir karena sebab apa pun ,kecuali oleh karena telah dilaksanakan pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan selambat-selambatnya tanggal ……….., serta pendaftarannya atau karena tanggal tersebut telah terlampaui tanpa dilaksanakan pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan.
Akhirnya hadir juga di hadapan saya, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang sama dan akan disebutkan pada akta ini ……….., yang menerangkan telah mengetahui apa yang diuraikan di atas dan menyetujui kuasa yang diberikan dalam akta ini.
Para Penghadap dikenal oleh saya/diperkenalkan kepada saya.
Demikianlah akta ini dibuat di hadapan para pihak dan:
1. ..........
2. ..........
sebagai saksi-saksi, dan setelah dibacakan serta dijelaskan, maka sebagai bukti kebenaran pernyataan yang dikemukakan oleh Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa tersebut di atas, akta ini ditanda-tangani berturut-turut oleh Pemberi Kuasa, Penerima Kuasa, para saksi dan saya, Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris sebanyak ……….. lembar asli, satu lembar disimpan di kantor saya, sedang lembar lainnya disampaikan kepada Penerima Kuasa untuk dipergunakan sebagai dasar penandatanganan Akta Pemberian Hak Tanggungan yang bersangkutan.


Pemberi Kuasa                                                                                   Penerima Kuasa
(………..)                                                                                                    (………..)

Persetujuan ………..
(………..)

Saksi
(………..) (………..)

Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris
(………..)

KUASA DARI AHLI WARIS UNTUK MENGURUS PENCAIRAN SIMPANAN DI BANK


SURAT KUASA

Kami yang bertanda tangan di bawah ini para ahli waris dari almarhum ………..., bertempat tinggal terakhir di ………..., demikian berdasarkan Surat Pernyataan Ahli Waris yang dibuat di bawah tangan dan diketahui oleh Kepala Desa ………..., serta dikuatkan oleh Camat ………..., surat tersebut telah didaftarkan di Pengadilan Negeri ………... Kota ………..., yaitu:
1. ………... 3. ………...
2. ………... 4. ………...
Baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, selanjutnya disebut Pemberi Kuasa.
Dengan ini menerangkan memberi kuasa kepada:
Nama : ………...
Umur : ………...
Pekerjaan : ………...
Alamat : ………...
Selanjutnya disebut Penerima Kuasa.

----- KHUSUS -----

Untuk mengurus dan mencairkan uang simpanan atas nama almarhum ………..., yang berada di Bank ………..., nomor rekening ………...,
Dengan demikian, Penerima Kuasa berhak menghadap petugas Bank ………..., untuk mengajukan pencairan simpanan tersebut, serta menerima uang simpanan dan menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan pencairan uang simpanan tersebut.

Demikian surat kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kota/Kabupaten .........., Tanggal ..........
Penerima Kuasa                                                                                Pemberi Kuasa
1. ………..
2. ………                                                                                                       ………..
3. ………..
4. ………..

KUASA UNTUK MENGURUS PERPANJANGAN STNK


SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:
N a m a : ………..
Alamat : Jl. ……….., No. ……….., Kota ………..
Dalam hal ini bertindak selaku diri sendiri, selanjutnya disebut Pemberi Kuasa.
Dengan ini memberikan kuasa kepada anak saya:
N a m a : ………..
Alamat : Jl. ……….., No. ……….., Kota ………..
Dalam hal ini bertindak selaku diri sendiri, selanjutnya disebut Penerima Kuasa.

-----KHUSUS-----

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa mengajukan perpanjangan (her-registrasi) Surat Tanda Nomor Kendaraan atas kendaraan:
Jenis Kendaraan : ………..
Merek/Tipe : ………..
Warna : ………..
Atas Nama : ………..
No. Polisi : ………..
No. Mesin : ………..
No. Rangka : ………..
Penerima Kuasa berhak untuk menghadap pejabat berwenang di Kantor SAMSAT ……….., Kota ……….., memberikan keterangan-keterangan, membayar biayanya, dan menerima STNK atas kendaraan tersebut.
Demikian Surat Kuasa ini dibuat pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut di bawah, bermeterai cukup, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


Kota/Kabupaten .........., Tanggal ..........
Penerima Kuasa                                                                                      Pemberi Kuasa
………..                                                                                                          ………...

KUASA UNTUK MENGURUS KLAIM ASURANSI KENDARAAN


SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:
N a m a : ………..
Alamat : Jl. ……….., No. ……….., Kota ………..
Dalam hal ini bertindak selaku diri sendiri dan pemilik polis asuransi nomor ……….., dari Asuransi ……….., atas kendaraan ……….., warna ……….., nomor polisi ……….., selanjutnya disebut Pemberi Kuasa.
Dengan ini memberikan kuasa kepada:
N a m a : ………..
Alamat : Jl. ……….., No. ……….., Kota ………..
No. KTP : ………..
Dalam hal ini bertindak selaku diri sendiri, selanjutnya disebut Penerima Kuasa.

-----KHUSUS-----

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa mengajukan klaim asuransi atas hilangnya kendaraan milik Pemberi Kuasa yang dibuktikan dengan surat lapor kehilangan nomor ……….., yang diterbitkan oleh Kepolisian Republik Indonesia, Sektor ………..
Selanjutnya Penerima Kuasa berhak menghadap petugas yang berwenang, mengajukan klaim tersebut, menyerahkan bukti-bukti kehilangan, memberikan keterangan-keterangan, menerima klaim asuransi dan membuat tanda terimanya.
Demikian Surat Kuasa ini dibuat pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut di bawah, bermeterai cukup, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya


Kota/Kabupaten .........., Tanggal ..........
Penerima Kuasa                                                                                    Pemberi Kuasa
………..                                                                                                          ………...

KUASA UNTUK PENCAIRAN DEPOSITO


SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:
N a m a : ………..
Alamat : Jl. ……….., No. ……….., Kota ………..
No. KTP : ………..
Dalam hal ini bertindak selaku diri sendiri, selanjutnya disebut Pemberi Kuasa.
Dengan ini memberikan kuasa kepada:
N a m a : ………..
Alamat : Jl. ……….., No. ……….., Kota ………..
No. KTP : ………..
Dalam hal ini bertindak selaku diri sendiri, selanjutnya disebut Penerima Kuasa.

-----KHUSUS-----

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa mencairkan deposito berjangka dari Bank ……….., nomor sertifikat deposito ……….., tertulis atas nama . ……….., selanjutnya Penerima kuasa berhak menghadap pejabat yang berwenang, menerima uang, serta menandatangani tanda terima pencairan deposito tersebut.
Demikian Surat Kuasa ini dibuat pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut di bawah, bermeterai cukup, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kota/Kabupaten .........., Tanggal ..........

Penerima Kuasa                                                                                  Pemberi Kuasa
………..                                                                                                           ………...

KUASA UNTUK MENGURUS PAJAK


SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:
N a m a : ………..
Jabatan : Direktur Utama PT………..
Alamat : Jl. ……….., No. ……….., Kota ………..
No. KTP : ………..
Selanjutnya disebut Pemberi Kuasa.
Dengan ini memberikan kuasa kepada:
N a m a : ………..
Alamat : Jl. ……….., No. ……….., Kota ………..
No. KTP : ………..
Selanjutnya disebut Penerima Kuasa.

-----KHUSUS-----

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa memeriksa dan membuat laporan tentang penghasilan PT ……….., pada tahun ……….., serta melaporkan penghasilan tersebut kepada Direktorat Jenderal Pajak–Departemen Keuangan Republik Indonesia melalui Kantor Pajak ……….., di ……….., menyerahkan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT-PPh) Badan, meminta dan menerima tanda terima atas penyerahan SPT tersebut.
Demikian Surat Kuasa ini dibuat pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut di bawah, bermeterai cukup, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kota/Kabupaten .........., Tanggal ..........

Penerima Kuasa                                                                                         Pemberi Kuasa
………..                                                                                                                   ………...

KUASA UNTUK MENARIK KENDARAAN SEWA BELI


SURAT KUASA

Pada hari ini, .........., tanggal .......... (..........), bulan .........., tahun .......... (..........), yang bertanda tangan di bawah ini:
.........., lahir di .........., pada tanggal .......... (..........) bulan .........., tahun .......... (..........), bertempat tinggal di Kota .........., jalan .........., nomor .........., dalam hal ini bertindak selaku Direktur dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama PT .........., berkedudukan di Kota .........., yang anggaran dasarnya tercantum dalam Akta nomor .........., tertanggal .......... dibuat di hadapan .........., SH, Notaris di Kota .........., disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya tertanggal .........., nomor .........., selanjutnya disebut Pemberi Kuasa.
Dengan ini memberikan kuasa kepada:
.........., lahir di .........., pada tanggal .......... (..........), bulan .........., tahun .......... (..........), beralamat di .........., nomor .........., Kota .........., dalam hal ini bertindak selaku Manajer .........., dari PT .........., selanjutnya disebut Penerima Kuasa.
-----KHUSUS-----
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa menarik kendaraan bermotor:
Jenis Kendaraan : ..........
Merek/Type : ..........
Warna : ..........
Atas Nama : ..........
No. Polisi : ..........
No. Mesin : ..........
No. Rangka : ..........
Dari debitur atas nama .........., beralamat di .........., Kota .........., sehubungan dengan sewa beli berdasarkan Perjanjian Sewa Beli nomor .........., tertanggal .........., dibuat di hadapan .........., SH, Notaris di ..........Selanjutnya Penerima kuasa berhak mencari tahu keberadaan kendaraan, meminta keterangan, meminta bantuan pihak yang berwajib, untuk maksud mengambil kendaraan tersebut dari tangan siapa pun dan dari tempat mana pun barang itu berada.
Demikian Surat Kuasa ini dibuat pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut diawal untuk dilaksanakan dan dipergunakan dengan penuh tanggung jawab.

Penerima Kuasa                                                                                        Pemberi Kuasa
                                                                                                                       PT ………..
………..                                                                                                                  ………..

CONTOH KUASA UNTUK PENDAFTARAN MEREK


POWER OF ATTORNEY

I/we the undersigned: ……….
(Saya/kami yang bertanda tangan di bawah ini)
Acting to this present as: ……….
(Dalam hal ini bertindak selaku)
Of and therefore on behalf of: ……….
(Oleh karenanya untuk dan atas nama)
A company organized under the Laws of: ……….
(Perusahaan yang didirikan menurut Undang-Undang)
Residing/having principal office at: ……….
(Beralamat/berkantor pusat di)
In this case electing legal domicile at the office of proxies mentioned below:
(Dalam hal ini memilih tempat kedudukan di kantor kuasa-kuasa yang disebutkan di bawah ini)
of: ……….
(dari)
Either jointly or severally to act on my/our behalf with full power of substitution in all trademark proceeding at The Trademark Registry in Indonesia, to take every necessary action in respect of:
(Baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri bertindak atas nama saya/kami dengan hak substitusi untuk melakukan se-gala tindakan yang diperlukan di Kantor Merek di Indonesia sehubungan dengan hal-hal):
  1. Filing an application for registration of trade mark / service mark of: (Mengajukan permohonan pendaftaran merek dagang/merek jasa atas)
  2. 2. Filing an application for renewal of trade mark / service mark registration of: (Mengajukan permohonan pembaharuan pendaftaran me-rek dagang/merek jasa atas)
  3. Recordal of Assignment/change of name/address or aban-donment of trade mark/service mark of: (Pencatatan pemindahan hak/perubahan nama/perubahan alamat/pembatalan merek dagang/ merek jasa atas)
  4. Change of proxy in relation to the application for registration of: (Pemindahan kuasa atas pengurusan permohonan pendaf-taran merek dagang/merek jasa atas)
  5. Filing petition for recordal of wellknown mark/opposition/appeal/non-renewal

(Mengajukan permohonan pencatatan merek terkenal/ke-beratan/banding/penolakan pembaharuan merek)
Date : ..........
(Tanggal)
Signature : ..........
(Tanda tangan)

CONTOH KUASA UNTUK PENDAFTARAN PATEN


POWER OF ATTORNEY TO FILING AND PROCESSING APPLICATION

I/We the undersigned:
(Saya/Kami yang bertanda tangan di bawah ini)
do hereby appoint and authorize the following Intellectual Property Rights (IPR) Consultant(s) with full power of substitution:
(Bersama ini menunjuk dan memberi kuasa penuh dengan hak substitusi kepada Konsultan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di bawah ini)
of the: ………. (dari)
domiciled at: ………. (yang berkedudukan di)
jointly as well as separately, in particular: ………. (baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, khusus)
To act for and on behalf of the undersigned, in filing and processing application(s) at Department of Law and Human Rights of Republic of Indonesia, The Directorate General of Intellectual Property Rights, The Directorate of Patent, to file a Patent application in Indonesia for:
(Bertindak untuk dan atas nama penandatangan dalam mengajukan dan mengurus pada kantor Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Direktorat Paten, permohonan Paten di Indonesia untuk)
  1. To authorize Department of Law and Human Rights of Republic of Indonesia, The Directorate General of Intellectual Property Rights, The Directorate of Patent, (Memberi kuasa kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Direktorat Paten,)
  2. To make inquiries in which countries and the dates on which Patent applications for the same invention have been filed, and also as to the objections of any nature, raised against such applications; (Untuk meminta keterangan-keterangan di negara mana, dan kapan permohonan Paten untuk invensi yang sama itu telah diajukan dan juga tentang keberatan-keberatan apapun yang timbul dari permohonan Paten tersebut)
  3. To prepare, to sign and to file the necessary documents, and if necessary, to amend, to separate, complete or to withdraw the applications; (Mempersiapkan, menandatangani, dan mengajukan do-kumen-dokumen penting, dan jika perlu, memperbaiki, me-misahkan, menyempurnakan atau mencabut permohonan tersebut)
  4. To request for examination of the subject Patent application, to appear where and when necessary, and to file motion(s) of appeal(s) whenever deemed necessary, to appeal by filing a notice of appeal if the Application Department has decided that the entire application or part of it shall not published, or of the patent applied for has not been granted at all or has been granted in part on in a modified form; (Mengajukan permintaan pemeriksaan atas permohonan Paten, menghadap bilamana dianggap perlu, dan meng-ajukan permohonan-permohonan banding apabila di-anggap perlu, mengajukan memori-memori keberatan apabila permohonan Paten yang bersangkutan tidak akan diumumkan seluruhnya atau sebagian atau permohonan Paten ditolak sama sekali, atau dikabulkan sebagian, atau dikabulkan hanya dalam keadaan telah diubah)
  5. To reply to petitions, notices of opposition and notices of appeal filed by third parties. (Menjawab surat-surat permohonan, surat-surat keberatan dan surat-surat keberatan yang diajukan oleh pihak lain)
  6. To make all payments under the Patent Act or as may be demanded under the Patent Rules from the undersigned, and to receive from the Directorate of Patent any or all relative documents for and on behalf of the undersigned with the understanding that each of the Proxy reserves the right of substitution on legal condition, along with the responsibility of the undersigned for the payment thereof. (Melakukan semua pembayaran berdasarkan Undang-Undang Paten atau berdasarkan atas suatu Peraturan Pemerintah tentang Paten yang ditujukan kepada pe-nandatangan, dan menerima segala sesuatu dokumen dari Direktorat Paten untuk dan atas nama dari penandatangan dengan pengertian bahwa setiap kuasa mempunyai hak substitusi menurut hukum, dan penandatangan berkewajiban untuk menanggung biaya yang bersangkutan).
Date : ..........
(Tanggal)
Signature : ..........
(Tanda tangan)

Senin, 11 Maret 2013

BEDA RESIKO PERJANJIAN JUAL BELI DENGAN TUKAR-MENUKAR

Unsur-unsur pokok dalam perjanian jual beli adalah barang dan harga, sesuai asas konsesualisme (kesepakatan) yang menjiwai hukum perjanjian maka perjanjian jual beli akan ada saat terjadinya atau tercapainya “sepakat” mengenai barang dan harga. Sifat konsesual dari jual beli tersebut ditegaskan dalam pasal 1458 BW yang berbunyi “jual beli sianggap sudah terjadi antara kedua belah pihak seketika setelah mereka mencapai sepakat tentang barang dan harga, meskipun barang itu belum diserahkan maupun harganya belum dibayar”.Sebagaimana diketahui hukum perjanjian dari BW menganut asas konsesualisme, artinya ialah bahwa untuk melahirkan perjanjian cukup dengan sepakat saja dan bahwa perjanjian itu sudah dilahirkan pada saat atau detik tercapainya konsesus sebagaimana dimaksud diatas.

Risiko adalah kewajiban memikul kerugian yang disebabkan oleh suatu kejadian (peristiwa) diluar kesalahan salah satu pihak. Dengan demikian maka persoalan tentang risiko itu merupakan buntut dari persoalan tentang keadan memaksa, suatu kejadian yang tak disengaja dan tak dapat diduga. Mengenai resiko dalam jual beli dalam BW disebutkan ada tiga peraturan yang terkait akan hal itu, yaitu :
  1. Mengenai barang tertentu (pasal 1460)
  2. Mengenai barang yang dijual menurut berat, jumlah atau ukuran (pasal 1461)
  3. Mengenai barang-barang yang dijual menurut tumpukan (pasal 1462)
Namun perlu diingat bahwa selama belum dilever mengenai barang dari macam apa saja, resikonya masih harus dipikul oleh penjual, yang masih merupakan pemilik sampai pada saat barang itu secara yuridis diserahkan kepada pembeli.

Tukar-menukar adalah suatu perjanjian dengan mana kedua belah pihak mengikatkan dirinya untuk saling memberikan suatu barang secara bertimbal-balik sebagai gantinya suatu barang lain. Perjanjian ini juga dikenal dengan nama “barter”. Segala apa yang dapat dijual, dapat juga menjadi objek perjanjian tukar-menukar. Segala peraturan-peraturan tentang perjanjian jual-beli juga berlaku terhadap perjanjian tukar-menukar (pasal 1546)

Resiko dalam perjanjian tukar-menukar diatur dalam pasal 1545 yang berbunyi : “jika suatu barangtertentu yang telah dijanjikan untuk ditukar, musnah diluar kesalahan pemiliknya, maka persetujuan dianggap sebagai gugur dan siapa yang dari pihaknya telah memenuhi persetujuan, dapat menuntut kembali barang yang ia telah berikan dalam tukar menukar”.

Selasa, 05 Maret 2013

KUASA UNTUK MENAGIH HUTANG


SURAT KUASA

Pada hari ini, yang bertanda tangan di bawah ini:
.........., lahir di .........., pada tanggal .........., beralamat di jalan .........., Rt. ........../Rw. .......... Kel. .......... Kec. .......... Kota .........., selanjutnya disebut Pemberi Kuasa.
Dengan ini memberikan Kuasa kepada:
.........., lahir di .........., pada tanggal .........., beralamat di .........., nomor .........., Kota .........., selanjutnya disebut Penerima Kuasa.
----- KHUSUS -----
Untuk melakukan penagihan kepada .........., lahir di .........., pada tanggal .........., bertempat tinggal di Kota .........., perumahan .........., Blok .........., atas utang saudara .........., sebesar Rp .........., (.......... rupiah), dengan perincian: pokok pinjaman sebesar Rp .........., (.......... rupiah), biaya appraisal sebesar Rp .........., (.......... rupiah), dan biaya bunga selama .......... (..........) bulan sebesar Rp .........., (.......... rupiah).
Sehubungan dengan pemberian kuasa ini, Penerima Kuasa berhak melakukan penagihan kepada saudara .........., membuat, menyuruh membuat, menandatangani surat-surat yang diperlukan, menerima pembayaran/pelunasan utang tersebut dan melakukan transfer uang pembayaran/pelunasan utang tersebut ke rekening nomor .........., Bank .........., Cabang .........., tertulis atas nama ..........

Demikian Kuasa ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
                                                                                                                    Dibuat di ……….
Pada tanggal: ……….

Penerima Kuasa                                                                                             Pemberi Kuasa

……….                                                                                                        ……….

CONTOH KUASA UNTUK MENGADAKAN PERDAMAIAN


SURAT KUASA
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : ..........
Jabatan : Direktur PT ..........
Alamat : Jl. .........., nomor .........., Kota ..........
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.
Dengan ini memberikan kuasa kepada:
Nama : ..........
Jabatan : Manajer Legal PT ..........
Alamat : Jl. .........., nomor .........., Kota ..........
Selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
----- KHUSUS -----
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa menghadap, menyelesaikan permasalahan, dan menandatangani Perjanjian Perdamaian atas sengketa kepemilikan tanah sawah sebagaimana tertulis dalam Buku C Desa nomor .........., persil .........., atas nama .........., seluas .......... m² (dahulu tertulis dalam Buku C Desa nomor .........., persil .........., atas nama .........., seluas +/- .......... m² (.......... meter persegi) yang menjadi permasalahan antara PT .......... dan .........., serta menyerahkan uang kompensasi atas penyelesaian secara kekeluargaan/ damai kepada .........., atau kuasa yang ditunjuk olehnya.

Demikian Kuasa ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kota/Kabupaten .........., Tanggal ..........
Penerima Kuasa                                                                                             Pemberi Kuasa
……….                                                                                                                   ……….

CONTOH SURATPERSETUJUAN & KUASA DARI SUAMI/ISTRI UNTUK MENJUAL TANAH


SURAT PERSETUJUAN DAN KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ..........
Pekerjaan : ..........
Alamat : ..........
Dengan ini memberikan persetujuan dan kuasa kepada isteri saya, yaitu:
Nama : ..........
Pekerjaan : ..........
Alamat : ..........
Untuk menjual/mengalihkan kepada pihak lain atas bidang tanah Hak Milik, terletak di propinsi .........., Kota .........., termasuk Kecamatan .........., Kelurahan .........., masing-masing, yaitu:
  1. Hak Milik Nomor .........., diuraikan dalam gambar Situasi tanggal .........., Nomor .........., seluas .......... m2 (.......... meter persegi).
  2. Hak Milik Nomor .........., diuraikan dalam gambar situasi tanggal .........., nomor .........., seluas .......... m2 (.......... meter persegi).

Tertulis atas nama:
1. ..........
2. ..........
Menurut catatan perubahan tanggal .........., tercantum dalam sertifikat tanggal .........., diberikan oleh yang berwenang di Kota/Kab. ..........


Demikian Surat Persetujuan ini kami buat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagimana mestinya.
Kota/Kabupaten .........., Tanggal ..........
Yang Memberi Persetujuan dan Kuasa
                                                                                                                                              (..........)

CONTOH KUASA UNTUK MENJUAL TANAH


SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ..........
Umur : ..........
Pekerjaan : ..........
Alamat : ..........
Untuk selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.
Dengan ini menerangkan memberi kuasa kepada :
Nama : ..........
Umur : ..........
Pekerjaan : ..........
Alamat : ..........
Untuk selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
----- KHUSUS -----
Menjual/mengalihkan/melepaskan hak atas tanah-tanah yang terdaftar dalam Buku Leter C Nomor .........., Persil .........., Kelas .........., seluas .........., m2 (.......... meter persegi), terletak di Desa .........., Kecamatan .........., Kota .........., tertulis atas nama ..........
Menandatangani Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah tersebut dan atau surat-surat yang berhubungan dengan maksud dan tujuan Pelepasan Hak atas tanah tersebut.
Menerima uang dan menandatangani kuitansi hasil Pelepasan Hak atas tanah tersebut.

Demikian surat kuasa ini kami buat dengan sesungguhnya dengan maksud baik, serta tanpa ada pengaruh dari pihak lain.


Penerima Kuasa                                                                                    Pemberi Kuasa
..........                                                                                                              ..........

Dikuatkan oleh                                                                        Diketahui dan dibenarkan oleh:
Camat ..........                                                                            Kepala Desa/Lurah ..........

..........                                                                                             ..........

CONTOH KUASA UNTUK MENGHIBAHKAN TANAH/RUMAH


SURAT KUASA

Kami yang bertanda tangan di bawah ini para ahli waris dari almarhum .........., yaitu:
1. ..........                                                              3. ..........
2. ..........                                                              4. ..........

Baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama bertempat tinggal di Desa .........., Kecamatan .........., Kabupaten ..........
Untuk selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.
Dengan ini menerangkan memberi kuasa kepada:
Nama : ..........
Umur : ..........
Pekerjaan : ..........
Alamat : ..........
Untuk selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

----- KHUSUS -----
Untuk:
  1. Menghibahkan tanah Perumahan/Pertanian yang terdaftar dalam buku leter C Nomor .........., Persil .........., Kelas .........., Luas ± .......... m² (.......... meter persegi), terletak di Desa .........., Kecamatan .........., Kabupaten Malang, tertulis atas nama almarhum ..........
  2. Menandatangani Akta Hibah dan atau surat- surat yang berhubungan dengan maksud dan tujuan hibah ini.

Demikian surat kuasa ini kami buat dengan sesungguhnya dengan bermaksud baik, serta tanpa ada pengaruh dari pihak lain.


Penerima kuasa                                                                                      Pemberi kuasa
.....                                                                                                                1. ..........
                                                                                                                       2. ..........
                                                                                                                       3. ..........
                                                                                                                       4. ..........

Dikuatkan oleh                                                                  Diketahui dan dibenarkan oleh:
Camat ..........                                                                      Kepala Desa/Lurah ..........

..........                                                                                    ..........

CONTOH KUASA UNTUK MENGURUS WARISAN


SURAT KUASA

Pada hari ini, .........., menghadap kepada saya .........., notaris di .........., Tuan .........., bertempat tinggal di .........., jalan .........., nomor ..........
Tuan .........., pekerjaan .........., beralamat di .........., dalam hal ini bertindak selaku diri sendiri dan selaku ahli waris dari Almarhum Tuan ..........
Penghadap dikenal oleh saya, notaris.
Penghadap dalam kedudukannya tersebut di atas dengan ini memberikan kuasa kepada:
Tuan .........., pekerjaan .........., bertempat tinggal di .........., jalan .........., nomor ..........
----- KHUSUS -----
Untuk mewakili Pemberi Kuasa sebagai ahli waris dari Almarhum Tuan .........., pada waktu hidupnya, pekerjaan .........., bertempat tinggal di .........., jalan .........., nomor .........., seluas-luasnya dalam segala hal dan urusan yang berhubungan dengan warisan Almarhum Tuan .........., tersebut di atas yang telah meninggal dunia pada tanggal .........., berdasarkan Surat Keterangan Kematian nomor .........., tertanggal .........., yang dikeluarkan oleh .........., selaku Kepala Desa/Lurah ..........
Untuk melaksanakan hal sebagaimana tersebut di atas, yang diberi kuasa berhak:
  1. melakukan segala perbuatan pengurusan dan membuat segala perjanjian-perjanjian mengenai perbuatan pengu-rusan (daden van beheer), menuntut penyegelan dan me-lepas penyegelan atau menentangnya, menggunakan hak untuk memikir (daden van beraad), menerima warisan atau menolak legaat-legaat (hibah wasiat) atau pem-berian-pemberian lain, membuat atau menyuruh membuat pencatatan harta benda, menghadiri itu, menerima surat-surat wasiat, menjalankan atau membantahnya, menggunakan atau melepaskan hal-hal yang bersangkutan terutama menentang terhadap pengangkatan executeur testamentair, dan mengurus barang-barang,mengangkat penaksir dan penyimpan, menunjuk notaris dan menghadap kepada-nya, memeriksa surat-surat warisan, menuntut dan menyerahkan legaat-legaat dan pemberian-pemberian lain, membuat perjanjian untuk tidak membagi harta warisan untuk waktu yang tidak ditentukan dan memperpanjang perjanjian itu, mengerjakan segala sesuatu yang dapat mempercepat pemberesan harta warisan, jika harus me-ngadakan pembagian, menuntut supaya segala hadiah-hadiah dikembalikan ke dalam warisan (inbreng te vorderen), membuat kavelingen-kavelingen (kavling tanah), dan me-ngadakan undian, menerima bagian yang menguasakan, atau menyerahkan bagian orang lain, memberi kwitansi dan menyerahkan bagian orang lain, memberikan kwitansi dan pelunasan atau menerima itu, membebaskan orang lain yang turut berhak dan memberikan keterangan-keterangan dalam surat risalah tentang keberatan-keberatan.
  2. Menuntut barang-barang dan tagihan-tagihan yang termasuk warisan kepada orang/pihak lain agar supaya barang-barang atau tagihan-tagihan itu dapat dimasukkan dalam warisan.
  3. Mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pos, chek dan giro.
  4. Membuat pemberesan dengan siapa pun, memeriksa, mengesahkan atau menolak perhitungan, menyuruh membe-tulkannya atau menutupnya, menerima sisa uang atau membayar kekurangannya.
  5. Meminta kembali surat-surat berharga dan lain barang yang disimpan oleh bank-bank atau pihak ketiga atau mem-perpanjang perjanjian penyimpanan itu, menjual barang-barang warisan dengan harga dan syarat-syarat yang ditimbang baik oleh pemegang kuasa dan menerima harga penjualannya serta memberikan kwitansinya.
  6. Membereskan segala perkara dengan cara yang dipandang baik oleh yang di-kuasakan, baik dengan perdamaian, perjanjian-perjanjian, putusan juru pemisah ataupun dengan perantaraan hakim, untuk itu menghadap di muka hakim yang bersangkutan, baik menuntut maupun membantah, menggunakan segala daya upaya hukum, menyita barang-barang dan menuntut hukum badan, meminta dan memberikan tanggungan, memilih tempat tinggal, membuat akta dan daftar-daftar yang diperlukan dan me-nandatanganinya dan pada umumnya mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan dengan harta warisan tersebut yang dianggap perlu oleh yang dikuasakan, sedangkan segala apa yang tidak disebut dengan khusus dalam akta ini harus dianggap termasuk disini juga.
  7. Jika perlu mengangkat pengacara (advocaat dan procureur) atau orang lain untuk mengambil segala tindakan baik tindakan perdata maupun tindakan pidana terhadap mereka atau pihak-pihak yang merugikan hak dan kepentingan para ahli waris.
  8. Menghadap di muka notaris dan ikut menyelesaikan dan menandatangani akta-akta yang diperlukan.
  9. Segala perbuatan dari yang diberi kuasa menurut kuasa ini diakui perbuatan pemberi kuasa sendiri yang bertanggungjawab menurut hukum.
  10. Kekuasaan ini diberikan dengan hak untuk memindah-tangankan kepada pihak lain, baik seluruhnya maupun se-bagian saja.
  11. Kekuasaan ini berlaku sejak akta ini ditandatangani hingga dicabut kembali oleh pemberi kuasa dengan tertulis akan tetapi tidak berakhir dengan meninggalnya pemberi kuasa sampai urusan tersebut selesai sama sekali.

------ Demikianlah akta ini ------
Dibuat dan diresmikan di .........., pada hari dan tanggal seperti tersebut di atas dengan dihadiri oleh .........., dan .........., keduanya pegawai notaris dan bertempat tinggal di .........., dan di .........., sebagai saksi-saksi.

Setelah akta ini oleh saya, notaris bacakan kepada para penghadap dan para saksi tersebut, maka segera akta ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi tersebut dan saya, notaris.

Penerima Kuasa                                                                                             Pemberi Kuasa
..........                                                                                                                               ..........

Notaris
..........

Saksi-saksi
                                                           1..........                                                      2..........

CONTOH KUASA UNTUK MEWAKILI DIREKSI


SURAT KUASA

Pada hari ini ..........,menghadap kepada saya .........., notaris di .........., Tuan .........., Direktur perseroan terbatas “PT ..........” bertempat tinggal di .........., jalan .........., nomor .........., menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya tersebut, dengan mendapat persetujuan dari Komisaris perseroan, yaitu Tuan .........., berdasarkan Surat Persetujuan Komisaris nomor .........., tertanggal .........., demikian berdasarkan pasal .........., Anggaran Dasar perseroan sah mewakili dan atau bertindak untuk dan atas nama perseroan terbatas “PT ..........”, berkedudukan di .........., yang anggaran dasarnya telah mendapat persetujuan/pengesahan dari Menteri Kehakiman nomor .........., tertanggal .........., dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia nomor .........., tertanggal .........., didaftarkan di pengadilan negeri .........., tertanggal .........., nomor ..........
Penghadap dikenal oleh saya, notaris.
Penghadap dalam kedudukannya tersebut di atas dengan ini memberi kuasa kepada:
Tuan .........., pekerjaan .........., bertempat tinggal di .........., jalan .........., nomor ..........

----- TERISTIMEWA -----

Untuk mewakili penghadap Tuan .........., tersebut sebagai Direktur dari perseroan terbatas “PT ..........” tersebut di atas untuk melakukan segala tindakan yang penghadap Tuan .........., sebagai Direksi berkewajiban dan berhak melakukannya berdasarkan anggaran dasar dari perseroan terbatas “PT ..........” tersebut di atas, satu dan lain hal dengan catatan sebagai berikut:
Penghadap dalam kedudukannya seperti tersebut di atas menerangkan bahwa Kuasa Direksi menurut akta ini diberikan dengan catatan bahwa pemegang kuasa diberi kuasa dan hak khususnya untuk:
  1. melaksanakan pekerjaan pembangunan ..........;
  2. menerima biaya kontrak sejumlah Rp .......... (..........); dan
  3. menagih uang dan/atau dana proyek yang dimaksud yang kesemuanya sebagai pelaksana pekerjaan pembangunan berdasarkan persetujuan ..........

Pada akhirnya turut serta menghadap kepada saya, notaris, Tuan .........., tersebut di atas yang menerangkan dengan ini menerima dengan baik kuasa menurut akta ini.


------ Demikianlah akta ini ------

Dibuat dan diresmikan di .........., pada hari dan tanggal seperti tersebut di atas dengan dihadiri oleh .........., dan .........., keduanya pegawai notaris dan bertempat tinggal di .........., dan di .........., sebagai saksi-saksi.

Setelah akta ini oleh saya, notaris bacakan kepada para penghadap dan para saksi tersebut, maka segera akta ini di-tandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi tersebut dan saya, notaris.

Penerima Kuasa                                                                                              Pemberi Kuasa
..........                                                                                                           ..........


Notaris
..........

Saksi-saksi
                                                     1..........                                                                 2..........